TRAPESIUM USIA - MODEL 5M

 


JURNAL REFLEKSI MINGGUAN

Jurnal Refleksi Minggu ke-3 ini saya ingin menggunakan Model refleksi 5M diadaptasi dari model 5R, yaitu Mendeskripsikan (Reporting), Merespon (Responding), Mengaitkan (Relating), Menganalisis (Reasoning), Merancang Ulang (Reconstructing). Pada minggu ke -3 ini pembelajaran mulai memasuki pembelajaran baru yaitu modul 1.2.a. Nilai dan Peran Guru Penggerak, yang terdiri dari  mulai dari diri-nilai dan peran guru penggerak, eksplorasi konsep mandiri-nilai dan peran guru penggerak, eksplorasi konsep-diskusi mandiri.

Pada pembelajaran Nilai dan Peran Guru Penggerak, saya menggambarkan Trapesium Usia. Saya baru mengenal istilah trapesium usia, dan mulai belajar mengenal tentang trapezium usia. Ternyata dalam pembelajaran trapezium usia, mengajarkan saya untuk bernostalgia dan mulai menganalisis kejadian atau peristiwa masa lalu saat usia sekolah  lalu menghubungkannya dengan perbandingan usia saat ini. Trapesium Usia mengajarkan kita untuk belajar dari pengalaman masa lalu, karena pengalaman adalah guru yang terbaik. Setelah pembelajaran trapesium usia, dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep Mandiri. Pada point Eksplorasi Konsep Mandiri, banyak pembelajaran yang saya dapatkan. Ada 24 item pembelajaran termasuk tugas yang harus diselesaikan terkait dengan nilai dan peran seorang Guru Penggerak. Sesuatu yang menarik dari 24 item itu adalah penjelasan dari video Diagram Identitas Gunung Es yang menggambarkan perilaku sadar dan tidak sadarnya manusia dalam bertindak. Setelah itu Pemahaman Escalator dan kerja otak manusia, lalu dilanjut dengan pemaparan Profil Pelajar Pancasila, Peran guru penggerak, kompetensi guru dan kepala sekolah, nilai-nilai guru penggerak yang terdiri dari (mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, berpihak pada murid).

Semua pembelajaran itu, mengajarkan pada saya tentang arti dari setiap peristiwa itu memiliki makna positif dan negative tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Saya juga belajar untuk memahami nilai diri, dan nilai diri tersebut harus dikembangkan oleh seorang Guru Penggerak demi untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Karena tanpa contoh teladan yang diberikan oleh Guru Penggerak mustahil Profil Pelajar Pancasila dapat terwujud. Guru Penggerak bukan hanya sekedar nama, tetapi Guru Penggerak adalah sosok guru yang memiliki nilai-nilai Guru Penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid.  Bukan hanya nilai saja, Guru Penggerak juga memiliki perannya sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mampu mewujudkan kepemimpinan murid. Selain peran dan nilai yang dimiliki oleh seorang guru penggerak, guru penggerak juga harus memiliki keterampilan kompetensi kepemimpinan sekolah yang terdiri dari kemampuan mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, dan memimpin pengembangan sekolah. Semua nilai dan keterampilan tersebut harus dimiliki oleh seorang guru penggerak. Maka guru penggerak tersebut benar-benar disebut Guru Penggerak yang Berkualitas.

Semua pembelajaran yang saya pelajari pada modul 1.2 saling berhubungan antara pembelajaran yang satu dengan pembelajaran yang lain. Peran Guru Penggerak, nilai dan keterampilan kompetensi yang dimiliki Guru Penggerak sangat penting kaitannya dengan pembentukan Profil Pelajar Pancasila. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana teladan yang terlebih dahulu dilaksanakan oleh Guru Penggerak. Karena guru tetaplah yang digugu dan ditiru. Guru yang memiliki teladan yang baik akan memberikan efek yang baik juga untuk siswanya. Sehingga perwujudan Profil Pelajar Pancasila akan tercapai.

Guru tetap menuntun siswanya dalam proses tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya masing-masing dan mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat. Untuk mencapai proses tersebut, melalui tangan Guru Penggerak untuk mewujudkan Merdeka Belajar dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila. Memberikan contoh teladan yang baik, menuntun dengan sabar, tergerak, bergerak dan menggerakkan. Memiliki nilai, keterampilan kompetensi, dan berperan sebagai Guru Penggerak.

Dalam proses reconstructing, saya akan terus mengembangkan diri berinovasi dalam pembelajaran, refleksi setiap selesai melakukan kegiatan, melaksanakan praktek baik setelah menemukan pembelajaran baru, berkolaborasi dengan rekan-rekan sejawat untuk mendisain program pembelajaran yang berkarakter dan menyenangkan, berkolaborasi juga dengan warga sekolah dan pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah,   dan melakukan peran, nilai dan keterampilan kompetensi yang sudah dipelajari.  Dengan hararapan terwujudnya Merdeka Belajar, dan terbentuknya Profil Pelajar Pancasila.


 https://youtu.be/PZnx_KgUu8Y

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DINAMIKA PERWUJUAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA

ARTI PENTING NORMA DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN

Ikatan Pustakawan Indonesia Gemar Literasi: BAB 2 KEDUDUKAN DAN MAKNA PEMBUKAAN UUD NEGARA RI TAHUN 1945