Model 4C (connection, challenge, concept, change)
JURNAL
REFLEKSI MINGGU KE – 5
Jurnal
Refleksi Minggu ke – 5 ini saya ingin menggunakan model 5 yaitu 4 C (connection, challenge, concept, change).
Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Chruch dan Morrison (2011). Saya
tertarik dengan model 5, 4C karena saya belum pernah mengetahui sebelumnya, dan
saya ingin mencobanya. Saya baca juga model 5, 4C ini juga cocok untuk
digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran. Pada Minggu ke-5 ini Pembelajarannya diawali
dengan Elaborasi Pemahaman sesi instruktur, Koneksi antar materi, Aksi Nyata
dan Lokakarya 1.
Senin,
15 November 2021 pemberitahuan tugas dari LMS, kami para CGP di tugaskan untuk
membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak.
Pertanyaan tersebut nantinya akan ditujukan untuk Instruktur.
Hari Rabu, 17 November
2021, materi Tugas tentang “Koneksi Antar Materi”. Tugas di unggah di LMS. Untuk
tugas ini, saya mengunggah tugas dalam bentuk artikel dalam blog. Sebenarnya saya sudah lama memiliki blog,
namun saya tidak begitu aktif dengan blog saya. Hingga pada tahun 2018, ketika
saya kuliah di Pascasarjana saya mulai aktif lagi membuat blog, itupun karena
tuntutan tugas kuliah. Tetapi setelah kuliah selesai, saya vakum lagi dengan
blog saya. hingga suatu saat saya mengikuti pelatihan mandiri tentang pembuatan
dan manfaat blog dalam pembelajaran, saya pun mulai sadar ternyata manfaat blog
itu banyak. Apalagi ketika saya mendapat kesempatan bergabung pada Pendidikan
Guru Penggerak, ternyata pengiriman tugasnya juga ada pilihan mengirim tugas
dalam bentuk artikel dalam Blog. Saya sangat senang luar biasa.
Dari paparan yang telah
diceritakan di atas, connection dalam hal ini yaitu apa
keterkaitan materi yang di dapat dengan peran sebagai Calon Guru Penggerak ? Jawabannya
adalah adanya keterkaitan antara materi yang saya dapatkan dengan peran saya
sebagai Calon Guru Penggerak. Nilai Guru Penggerak itu adalah Mandiri,
Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, dan Berpihak pada Murid. Dari nilai tersebut
maka Guru Penggerak dapat menjalankan perannya sebagai Pemimpin Pembelajaran,
Menggerakkan Komunitas Praktisi, Menjadi Coach Bagi Guru Lain, Mendorong
Kolaborasi Antar Guru, dan Mewujudkan
Kepemimpinan Murid. Semua Nilai dan Peran itu merupakan sarana pendukung dalam
membentuk Profil Pelajar Pancasila.
Challenge dalam
hal ini yaitu, adanya ide atau materi
dari narasumber yang berbeda dari praktik yang dijalankan selama ini yaitu ketika narasumber menjelaskan materi
tentang thinking fast and slow.
Berfikir cepat dengan berfikir lambat. Ternyata tidak selamanya berfikir lambat
itu adalah sebuah kekurangan. Ternyata berfikir lambat juga mampu memberikan
manfaat.
Concept dalam
hal ini adalah menceritakan konsep yang dipelajari dan penting untuk terus
dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak bahkan setelah menjadi Guru
Penggerak adalah konsep Nilai dan Peran Guru Penggerak serta mengelola thinking fast and slow. Penanaman Nilai dan Peran Guru Penggerak serta
mengelola thinking fast and slow sangat
penting, dan akan saya bawa terus bahkan setelah saya benar menjadi Guru
Penggerak. Sehingga saya benar-benar menjadi Guru Penggerak yang memiliki
kualitas.
Change yaitu
perubahan dalam diri setelah mendapatkan materi ini adalah melalui penanaman
Nilai dan Peran Guru Penggerak, hingga mengelola thinking fast and slow sampai pada akhirnya nanti memiliki
keterampilan Kompetensi Kepemimpinan Sekolah.
Komentar
Posting Komentar