Model 4C (connection, challenge, concept, change)

 

JURNAL REFLEKSI MINGGU KE – 5

 

Jurnal Refleksi Minggu ke – 5 ini saya ingin menggunakan model 5 yaitu 4 C (connection, challenge, concept, change). Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Chruch dan Morrison (2011).  Saya tertarik dengan model 5, 4C karena saya belum pernah mengetahui sebelumnya, dan saya ingin mencobanya. Saya baca juga model 5, 4C ini juga cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran.  Pada Minggu ke-5 ini Pembelajarannya diawali dengan Elaborasi Pemahaman sesi instruktur, Koneksi antar materi, Aksi Nyata dan Lokakarya 1.

Senin, 15 November 2021 pemberitahuan tugas dari LMS, kami para CGP di tugaskan untuk membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Pertanyaan tersebut nantinya akan ditujukan untuk Instruktur.


Selasa,16 November 2021 tepatnya pukul 13.00 wib, kami melaksanakan pertemuan via Google Meet bersama instruktur, yaitu ibu Rusiati Yo. Pembelajaran pada saat itu membahas tentang bagaimana emosi dan cara kerja otak bekerja, sehingga mampu menumbuhkan nilai-nilai dan karakter. Selain itu ibu Instruktur juga menngupas tentang Profil Pelajar Pancasila, Nilai dan Peran Guru Penggerak, sehingga mampu menumbuhkan keteladanan, serta pembiasaan yang konsisten dan sistemik. Ibu instruktur juga memberi informasi tentang Program Pendidikan Guru Penggerak dan  menuntut kami para Calon Guru Penggerak untuk aktif membuat makna dan mengambil pembelajaran yang positif. Kami semakin memahami tentang pentingnya Nilai dan Peran Guru Penggerak.. Peran dalam melakukan perubahan, mulai dari lingkaran perhatian, lingkaran kepedulian, sampai lingkaran pengaruh sehingga mampu membentuk Profil Pelajar Pancasila. Ibu instruktur juga menyampaikan kalimat dari Ki Hadjar Dewantara, bahwa ada 5 ilmu yang harus dikuasai oleh Guru agar  Guru tersebut dapat memberikan pendidikan yang bersandar pada pengetahuan. Lima ilmu tersebut yaitu ilmu hidup bathin, ilmu hidup jasmani, ilmu kesopanan, ilmu keindahan, dan ilmu pendidikan. Semua itu disimpulkan kedalam satu paket bahwa seorang Guru Penggerak itu harus memahami bagaimana manusia tergerak, bergerak dan menggerakka. Tetapi ada 1 Hal atau materi yang paling menarik menurut saya adalah ketika ibu Instruktur memberikan materi tentang “thinking fast and slow”. Keren luar biasa menurut saya, mengena betul di hati saya. Pembelajaran berjalan dengan seru dan lancar, hingga tanpa terasa diselesaikan oleh waktu.



Hari Rabu, 17 November 2021, materi Tugas tentang “Koneksi Antar Materi”. Tugas di unggah di LMS. Untuk tugas ini, saya mengunggah tugas dalam bentuk artikel dalam blog.  Sebenarnya saya sudah lama memiliki blog, namun saya tidak begitu aktif dengan blog saya. Hingga pada tahun 2018, ketika saya kuliah di Pascasarjana saya mulai aktif lagi membuat blog, itupun karena tuntutan tugas kuliah. Tetapi setelah kuliah selesai, saya vakum lagi dengan blog saya. hingga suatu saat saya mengikuti pelatihan mandiri tentang pembuatan dan manfaat blog dalam pembelajaran, saya pun mulai sadar ternyata manfaat blog itu banyak. Apalagi ketika saya mendapat kesempatan bergabung pada Pendidikan Guru Penggerak, ternyata pengiriman tugasnya juga ada pilihan mengirim tugas dalam bentuk artikel dalam Blog. Saya sangat senang luar biasa.  

           

 Sabtu, 20 November 2021, mulai dari Pukul 08.00 wib, kami mengadakan Lokakarya  1 di Siantar Hotel. Dalam lokakarya ini, kami belajar tentang Kompetensi Kepemimpinan Sekolah. Dalam Kompetensi Kepemimpinan Sekolah, kami belajar tentang mengembangkan diri dan orang lain, memimpin belajar mengajar, memimpin manajemen sekolah, dan memimpin pengembangan sekolah. Dari pembelajaran tersebut bertambah ilmu kami, meskipun pembelajaran terus berjalan, namun kami tetap bahagia, enjoy dan tanpa terasa kami diselesaikan oleh waktu.

            Dari paparan yang telah diceritakan di atas,  connection dalam hal ini yaitu apa keterkaitan materi yang di dapat dengan peran sebagai Calon Guru Penggerak ? Jawabannya adalah adanya keterkaitan antara materi yang saya dapatkan dengan peran saya sebagai Calon Guru Penggerak. Nilai Guru Penggerak itu adalah Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, dan Berpihak pada Murid. Dari nilai tersebut maka Guru Penggerak dapat menjalankan perannya sebagai Pemimpin Pembelajaran, Menggerakkan Komunitas Praktisi, Menjadi Coach Bagi Guru Lain, Mendorong Kolaborasi  Antar Guru, dan Mewujudkan Kepemimpinan Murid. Semua Nilai dan Peran itu merupakan sarana pendukung dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila.

            Challenge dalam hal ini yaitu, adanya ide atau materi  dari narasumber yang berbeda dari praktik yang dijalankan selama ini  yaitu ketika narasumber menjelaskan materi tentang thinking fast and slow. Berfikir cepat dengan berfikir lambat. Ternyata tidak selamanya berfikir lambat itu adalah sebuah kekurangan. Ternyata berfikir lambat juga mampu memberikan manfaat.

            Concept dalam hal ini adalah menceritakan konsep yang dipelajari dan penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak bahkan setelah menjadi Guru Penggerak adalah konsep Nilai dan Peran Guru Penggerak serta mengelola thinking fast and slow.  Penanaman Nilai dan Peran Guru Penggerak serta mengelola thinking fast and slow sangat penting, dan akan saya bawa terus bahkan setelah saya benar menjadi Guru Penggerak. Sehingga saya benar-benar menjadi Guru Penggerak yang memiliki kualitas.

            Change yaitu perubahan dalam diri setelah mendapatkan materi ini adalah melalui penanaman Nilai dan Peran Guru Penggerak, hingga mengelola thinking fast and slow sampai pada akhirnya nanti memiliki keterampilan Kompetensi Kepemimpinan Sekolah.   

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DINAMIKA PERWUJUAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA

ARTI PENTING NORMA DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN

Ikatan Pustakawan Indonesia Gemar Literasi: BAB 2 KEDUDUKAN DAN MAKNA PEMBUKAAN UUD NEGARA RI TAHUN 1945