NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK
KONEKSI ANTAR MATERI – NILAI DAN
PERAN GURU PENGGERAK
Nilai dan Peran Guru Penggerak, tidak terlepas dari pembentukan Profil Pelajar Pancasila. Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak, saya akan menulis kesimpulan tentang Profil Pelajar Pancasila. Dalam Profil Pelajar Pancasila
terdiri dari beberapa dimensi, yaitu :
1) Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia
Dalam dimensi ini, murid memiliki akhlak
beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada
manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.
2)
Berkebhinekaan Global
Dalam
dimensi ini murid akan mengenal dan menghargai budaya, mampu berkomunikasi dan
berinteraksi antar budaya, mampu berefleksi dan tanggungjawab terhadap
pengalaman kebhinekaan, dan mampu berkeadilan social.
3)
Bergotong Royong
Dalam dimensi ini murid memiliki kemampuan
dalam berkolaborasi, peduli dan berbagi
4)
Mandiri
Dalam
dimensi ini murid mampu memahami dirinya, mengenal situasi, dan mampu
meregulasi dirinya
5)
Bernalar Kritis
Dalam
dimensi ini, murid memiliki kemampuan dalam memperoleh dan memproses informasi, menganalisa, dan merefleksi pemikirannya
sendiri
6)
Kreatif
Dalam dimensi ini, murid mampu
menghasilkan gagasan dan karya yang orisinal
Setelah memahami makna Profil Pelajar Pancasila, saya akan lanjutkan dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak. Seorang Guru Penggerak harus memiliki nilai. Kenapa ? Karena nilai sangat penting dalam kehidupan kita. Nilai seseorang dapat ditunjukkan dengan kualitas yang ada pada dirinya. Oleh karena itu, seorang Guru PEnggerak harus memiliki nilai. Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang Guru Penggerak adalah ; Nilai Mandiri, yaitu memiliki motivasi dalam dirinya untuk melakukan
pengembangan diri menuju perubahan yang lebih baik. Nilai Reflektif, yaitu memiliki kemampuan merefleksi berbagai
pengalamannya yang bervariasi, untuk menjadi pelajaran baginya di masa
mendatang. Nilai Kolaboratif, yaitu memiliki kemampuan bekerjasama
dan berkomunikasi terhadap seluruh warga sekolah dan pemangku kepentingan baik
di dalam dan di luar sekolah. Nilai Inovatif, yaitu mampu memunculkan
gagasan yang baru dalam mengatasi berbagai masalah yang muncul. Yang terakhir adalah Nilai Berpihak pada murid, yaitu Guru Penggerak
focus untuk menuntun murid, berfikir untuk selalu memenuhi apa yang murid
butuhkan, dan memberi kebahagiaan yang sebesar-besarnya pada murid. Dengan kata lain seorang Guru Penggerak harus bekerja dengan ikhlas, menuntun dengan sabar
sehingga Profil Pelajar Pancasila akan terbentuk. Untuk mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila tersebut, selain memiliki NILAI, Guru Penggerak juga memiliki PERAN yang penting dalam mewujudkannya. Peran tersebut yaitu :
1 Menjadi Pemimpin Pembelajaran yang berpusat pada murid, dan memastikan pembelajaran yang mendukung tumbuh kembang murid. Menggerakkan Komunitas Praktisi dengan membentuk kelompok belajar dan berbagi praktik baik untuk pembelajaran terhadap rekan sejawat dan juga rekan Guru Penggerak. Menjadi Coach Bagi Guru Lain, yaitu seorang Guru Penggerak harus mampu memantau perkembangan rekan – rekan sejawatnya. Mendorong Kolaborasi Antar Guru, yaitu melakukan kolaborasi dengan Guru dan Pemangku Kepentingan baik di dalam maupun di luar sekolah, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Mewujudkan Kepemimpinan Murid, melatih kepemimpinan murid dengan tujuan untuk mendidik karakter, memunculkan motivasi dan mandiri dalam belajar.
Jadi
dengan Nilai dan Peran yang dimiliki Guru Penggerak, maka Semangat Merdeka
Belajar akan terwujud, dan Profil Pelajar Pancasila akan terbentuk.
Keterkaitan
antara nilai dan peran Guru Penggerak dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara
sangat memiliki keterkaitan. Karena
nilai dan peran Guru Penggerak tersebut saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, apabila nilai tersebut dihilangkan salah satunya, maka nilai dan peran
Guru Penggerak tidak memiliki makna. Begitu juga dengan Profil Pelajar
Pancasila, antara dimensi yang satu dengan lain memiliki keterkaitan, sehingga
bila dihilangkan satu dimensi, maka dimensi lainnya tidak akan memiliki makna. Nilai
dan Peran Guru Penggerak, serta Filosofi Ki Hadjar Dewantara memiliki
keterkaitan sama-sama memiliki tujuan pembelajaran yang berpusat pada murid,
menuntun murid agar tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya, sehingga para murid
akan mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Pada
Refleksi Terbimbing minggu ke 4 ini, benar-benar memberikan tantangan luar
biasa. Selain merefleksikan diri kembali, pada refleksi terbimbing minggu ke 4
ini saya juga mencoba model Reflective Storyboard.
Hal ini merupakan tantangan baru buat saya. Karena dengan model Reflective Storyboard, kita harus
menyertakan gambar dan memberikan penjelasan pada gambar tersebut. Banyak hal positif
yang saya dapatkan dengan mengikuti Guru Penggerak. Salah satunya adalah dengan
mengabadikan segala bentuk dokumentasi. Selama ini mungkin saya tidak begitu
perduli dengan yang namanya dokumentasi. Tetapi setelah saya belajar di
Pendidikan Guru Penggerak, ternyata mengabadikan Dokumentasi merupakan salah
satu prinsip untuk bisa berbagi. Berbagi ilmu dan pengalaman. Begitu juga
dengan Demonstrasi Kontekstual. Saya mengunggah video dengan model Ilustrasi Tangan Digital. Sebelum mengunggahnya, dibutuhkan proses untuk belajar dan
latihan terlebih dahulu. Proses Pendidikan Guru Penggerak memang menciptakan
Guru-guru yang berkarya dan berinovasi. Mau tidak mau, siap tidak siap, Guru
Penggerak harus mau dan siap untuk mengikuti perkembangan zaman dan merubah
segala tantangan dan hambatan menjadi sebuah peluang.
Pihak-pihak
yang membantu saya dalam mencapai gambaran diri saya pada Demonstrasi
Kontekstual adalah Keluarga, Kepala Sekolah, Pengajar Praktik, Fasilitator, Rekan
Guru, dan murid saya. Keluarga mendukung saya sepenuhnya, meringankan beban
tugas saya di rumah, sehingga saya memiliki waktu luang untuk mengerjakan tugas
dari Pendidikan Guru Penggerak. Hal itu
merupakan suatu hal yang luar biasa. Kepala sekolah selalu mendukung setiap
kegiatan saya, menampung ide-ide saya, mendampingi
saya dengan setia ketika mengikuti kegiatan lomba di luar sekolah, bahkan beliau
juga sangat mendukung saya sejak awal selama menuju Proses Pendidikan Guru
Penggerak. Pengajar
Praktik juga mendukung saya. Apalagi ketika beliau berkunjung ke sekolah saya
untuk melaksanakan Pendampingan Individu 0. Beliau banyak mencurahkan ilmu dan
pengalamannya yang bermakna, sehingga bisa saya ambil sebagai pembelajaran untuk
saya. Fasilitator juga memegang peranan penting bagi saya, bukan hanya bagi
saya tetapi bagi seluruh rekan-rekan Calon Guru Penggerak lainnya. Bapak Fasilitator
merupakan sang penasehat buat saya. Wejangan dan materi ilmu yang selalu beliau
berikan pada saat melakukan vicon memiliki
makna yang dalam dan bisa dijadikan pembelajaran bagi saya. Rekan sejawat juga
membantu dan mendukung saya, kami selalu saling berkolaborasi melakukan
kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran. Sedangkan murid buat saya,
adalah pemeran utama bagi saya. Karena transfer dan sedekah ilmu yang paling
banyak saya lakukan kepada murid saya. Dengan adanya murid, maka peran guru itu
akan memiliki bermakna. Begitu juga sebaliknya. Sehingga untuk mewujudkan Merdeka Belajar,
dibutuhkan Guru yang memiliki keterampilan kompetensi, memiliki nilai dan peran
sebagai Guru Penggerak, sehingga proses membentuk Profil Pelajar Pancasila dapat tercapai sesuai
yang diharapkan.
Komentar
Posting Komentar